AHLAN WA SAHLAN - SEMOGA BLOG INI DAPAT MEMBANTU ANDA - SILAHKAN MENULIS PESAN KRITIK DAN SARAN ^_^

Monday, January 9, 2012

INSOMNIA


INSOMNIA adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun. Insomnia dikelompokkan menjadi insomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama sekali tidak berhubungan dengan berbagai stres maupun kejadian, dan insomnia sekunder yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri, kecemasan, obat, depresi, atau stres yang hebat. Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik, dan pemakaian obat-obatan.

Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi, atau ketakutan (kadang seseorang sulit tidurhanya karena badan dan otaknya tidak lelah). Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berpikir bahwa, mereka tidak cukup tidur.

Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal, tetapi terbangun beberapa jam kemudian, dan sulit untuk tertidur kembali. Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur, atau sering terjaga di malam hari, dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapa pun, merupakan pertanda dan depresi.

Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur, dan bangun pada saatnya tidur. Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:

- jetlag (terutama jika bepergian dari timur ke barat); bekerja pada malam hari;

- sering berubah-ubah jam kerja;

- penggunaan alkohol yang berlebihan;

- efek samping obat (kadang-kadang);

- kerusakan pada otak (ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer)

Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia. Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.

Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba, dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup, dan tidak berisik. Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat antidepresi. Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu.

sumber : www.rumahfarmasi.com

Beberapa Istilah yang sering dijumpai pada kefarmasian

BSO = Bentuk Sediaan Obat
BS = Bentuk Sediaan
Inst. Fa.RS = Instalasi Farmasi Rumah Sakit
SO = Sediaan Obat
P = Pediatrik (Anak-anak)
A = Adult (dewasa)
F = Forte (Fortior = penuh, lebih besar)
G = Geriatric (orang lanjut usia)
Syr = Syrupus
Cap = Capsula
Capl = Caplet (tablet berupa capsul)
Dry syr = Sirup kering
DS = Double strength (kekuatan belipat ganda)
SR = Sustained release (lepas lambat)
Eye drops = Tetes mata
Ear drops = Tetes telinga
Nasal drops = Tetes hidung
Oculenta = Salap mata
Top = Topikal (Kulit)
Unguenta = Zalaft, salap, salep
Epithema = Obat kompres kulit (topikal)
Gargarisma = Collutorium, obat kumur
Antidote = Penawar racun
Antiseptic = Antiseptis, pemusnah hama
Derivate = Turunan, generasi
Granule = Butir, butiran
Retention = Retensi, tambatan, tertahan
Enteral = saluran pencernaan
Pan-enteral = diluar saluran pencernaan.
Per-oral = melalui mulut terus ke aesofagus dan saluran
pencernaan.
Inplantasi = penggunaan obat dibawah kulit (menanam, mendepot)
dengan membedah bagian kecil kulit secara steril

sumber : http://kumpulan-farmasi.blogspot.com