Senyawa nitrat (misalnya isosorbit dinitrat) dan hidralazin dikombinasikan dalam terapi gagal ginjal karena aksi hemodinamik komplementari yang dimilikinya. Sifat venodilator yang dimiliki senyawa nitrat menyebabkan terjadinya reduksi pada tahap preload. Sementara hidralazin merupakan senyawa vasodilator yang bekerja pada otot halus arteri untuk mereduksi SVR dan meningkatkan SV dan CO. terlebih lagi, nitrat juga memiliki kemampuan menginhibisi proses remodeling ventrikel dan hidralazin mencegah toleransi tubuh terhadap nitrat serta berperan dalam percegahan pertambahan keparahan gagal jantung (Dipiro et al, 2008).
Pada sebuah penelitian, sebuah senyawa inhibitor ACE yakni enalapril mampu menyebabkan penurunan angka kematian ketika pemakaiannya dikombinasikan dengan hidralazin 75 mg empat kali sehari dan ISDN 40 mg empat kali sehari. Namun, efek samping yang dimiliki menjadikan kedua senyawa tersebut tidak dapat dipergunakan pada seluruh kasus. Selain itu waktu penggunaan yang lama dapat menyebabkan penurunan kepatuhan pasien terhadap terapi (Dipiro et al, 2008).
Pedoman yang berlalu tidak direkomendasikan hidralazin dan ISDN sebagai pengganti inhibitor ACE kecuali pada pasien dengan intoleransi terhadap inhibitor ACE atau ARB ( misalnya karena insufiensi renal, hiperkalemia atau hipotensi). Namun, karena kepatuhan pasien terhadap terapi seringkali rendah dank arena efek sampingnya yang tinggi, senyawa ARB lebih disarankan pada kasus intoleransi inhibitor ACE (Dipiro et al, 2008).
No comments:
Post a Comment